Senin, 26 Oktober 2009

Windows 7 Original Gratis bagi Pemilik Windows Vista Baru

Kabar gembira bagi anda yang baru saja membeli komputer, laptop, atau notebook yang memiliki sistem operasi windows vista original, karena microsoft memberikan kesempatan bagi anda untuk mengupgrade windows vista anda menjadi windows 7 original secara gratis. Upgrade ini juga berlaku bagi anda yang baru saja membeli DVD windows vista original baik secara langsung maupun pembelian online. Upgrade dari windows vista ke windows 7 ini diberikan secara gratis bagi anda yang baru saja membeli produk dengan lisensi windows vista original. Namun tidak semua versi windows vista bisa anda upgrade menjadi windows 7 secara gratis. Microsoft menyediakan Upgrade windows 7 gratis terhadap pemilik lisensi Windows Vista Home Premium, Windows Vista Business dan Windows Vista Ultimate yang anda beli antara 26 Juni 2009 hingga 31 Januari 2010 nanti. Anda akan diberikan upgrade sesuai dengan versi yang anda miliki, misalnya anda memiliki lisensi windows vista home premium, maka anda bisa mengupgrade ke windows 7 home premium, pemilik windows vista ultimate bisa mengupgrade menjadi windows 7 ultimate, dan bagi pemilik windows vista business bisa mengupgrade ke windows 7 Professional. Semua bisa anda upgrade secara gratis. Bagi anda pemilik DVD Vista original, anda bisa mengunjungi halaman Microsoft ini untuk memesan lisensi windows 7 anda secara gratis. Yang anda perlukan adalah memasukkan sebuah bukti kepemilikan lisensi seperti Produk Key dari windows vista yang anda miliki. Bagi anda yang membeli Komputer, laptop atau notebook dengan Sistem Operasi Windows Vista Original, maka anda bisa mengupgrade windows vista anda menjadi windows 7 dari situs resmi vendor produk anda. Berikut ini beberapa situs resmi dari vendor – vendor yang memberikan layanan upgrade windows Vista menjadi windows 7 secara gratis. Kunjungi situs vendor sesuai dengan vendor produk yang anda miliki : Acer Alternate Asus Averatec Bluechip Computer AG Compaq Dell eMachines Gateway Haier HCL HP Lenovo LG Samsung Sony Toshiba Transtec AG Wipro Wortman AG Zepto Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda pemilik lisensi windows vista original yang membeli antara 26 Juni 2009 hingga 31 Januari 2010.

Minggu, 25 Oktober 2009

Layanan Hack Account Facebook dengan Ongkos $100

Sebuah kabar mengagetkan telah tersebar luas di internet. Sebuah penemuan oleh pandalabs dari pandasecurity telah menemukan sebuah situs online service yang memberikan layanan untuk melakukan hack account facebook dengan harga $100 tiap account. Situs hack facebook online ini didesain dengan tampilan profesional dan sepintas terlihat merupakan situs yang sangat meyakinkan. Saat situs ini dibuka, di halaman home terdapat menu login dan register serta sebuah form tempat anda mengetikkan ID facebook yang ingin anda hack beserta tombol bertuliskan “Hack It”. Walaupun menggunakan desain dan tampilan yang profesional, namun saya menduga bahwa situs layanan hack account facebook secara online ini adalah situs scam atau penipuan. Seperti yang tertulis di gambar diatas, situs ini memberikan layanan hack account facebook dengan harga $100 tiap account. Pandalabs sempat mencoba layanan situs ini dengan register di situs ini dan melakukan register dummy facebook account untuk pengujian. Setelah melakukan pengujian dan melakukan “hack” account dummy yang telah mereka buat dengan situs ini, maka muncullah sebuah hasil password dari facebook yang telah berhasil di “hack” oleh layanan online ini. Namun password tersebut belum ditampilkan sebelum anda membayar $100 melalui western union kepada Nikita Volgin dari kota Kirovohrad, Ukraina. Situs ini mengatakan telah melakukan service selama 4 tahun dan memberikan sebuah link ke webmoney untuk membuktikan bahwa layanan ini telah ada sejak 4 tahun lalu. Namun ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, domain situs ini baru teregistrasi beberapa hari yang lalu. Mungkin sudah ada beberapa user yang tertipu dan mengirimkan $100 kepada pemilik situs ini. Mereka yang tertipu kemungkinan besar tidak akan melapor ke polisi atau pihak yang berwajib karena tujuan mereka melakukan hack account facebook pun merupakan salah satu bentuk kejahatan. :p Anda pasti penasaran dengan situs layanan hacking account facebook online dengan ongkos $100 ini khan?..situs ini beralamat di http://www.hacking-facebook.com. Saat saya membuka situs ini, situs ini sudah mati dan tidak bisa diakses. Namun saya sempat melihat dari tembolok google dan memang situs ini dibuat sedemikian rupa untuk mencari uang dari penggunanya yang “tertipu” ingin melakukan hack terhadap account facebook. Bagi anda berhati – hatilah, karena tidak menutup kemungkinan akan muncul situs – situs scam yang sejenis situs ini. Situs ini memberikan fenomena yang lucu, dimana “orang yang ingin berbuat kejahatan..ternyata malah menjadi korban dari kejahatan”
PusatGratis

Spamming di Internet Semakin Marak, Waspadalah !!

Sebuah kabar mengejutkan dikeluarkan oleh salah satu Badan Security Research Internasional. Patrick Runald, selaku senior manager bagian security research dari “Websense” mengatakan bahwa 95% dari komentar otomatis, baik itu komentar untuk blog, chat room maupun message board online adalah spam atau malicious. Spam paling banyak ditemukan di komentar – komentar blog dan chat room. Hal ini tidaklah mengherankan, karena pusatgratis yang berbasis blog ini juga selalu menerima puluhan komentar spam setiap harinya. Jauh lebih banyak berkali – kali lipat daripada komentar yang asli (bukan spam). Komentar spam ini berisi link ke situs tertetu atau menawarkan produk – produk tertentu. Jika anda menemukan komentar spam tersebut,berhati – hatilah. Hindari mengikuti link yang disertakan di komentar spam tersebut, karena dari penelitian ini, 77% dari link tersebut sebagian besar merupakan link web berbahaya yang disipi kode – kode jahat yang mampu menginfeksi komputer pengunjungnya. Saat komputer user terinfeksi, maka kode jahat tersebut akan melakukan berbagai hal negatif, terutama mengenai pencurian data dan informasi penting. Bahkan sekarang trend spamming ini mulai merambah ke dunia jejaring sosial seperti facebook, twitter maupun situs video streaming seperti Youtube dan sejenisnya. Situs berkode jahat juga meningkat hampir 3 kali lipat di pertengahan tahun ini, dan situs tersebut rata – rata linknya disebar dan dipromosikan melalui komentar. Bagi anda yang sudah sering berinternet, mungkin sudah bisa membedakan mana spam dan mana yang bukan dengan mudah. namun bagi anda yang baru atau mulai mengenal internet, berkut ini saya beri contoh komentar spam di blog yang patut anda waspadai : Contoh Komentar Spam
Dunia internet memang menyenangkan, hampir semua informasi dan hiburan ada disana..tapi tetaplah waspada, karena ada juga beberapa hal di internet yang berbahaya. :)

Jumat, 23 Oktober 2009

Mengubah Gmail menjadi Portable Online

Tahukah anda bahwa space gratis yang disediakan oleh gmail bisa anda gunakan sebagai hardisk atau media penyimpanan online anda?? Gmail yang memberikan account secara gratis tersebut memberi fitur Space gratis sebesar 7 GB. Dan anda bisa menggunakan 7 GB tersebut sebagai media penyimpanan atau saya lebih suka menyebutnya sebagai hardisk online anda. Bagaimana caranya mengubah Space 7 GB dari Gmail menjadi hardisk online kita?? caranya sangatlah mudah. Kita hanya memanfaatkan satu freeware yang merupakan add on gratis untuk mozilla firefox.
Add on gratis tersebut bernama Gspace. Gspace merupakan add on gratisan yang bisa mengubah 7 GB space Gmail anda menjadi online storage anda. Dengan Gspace anda bisa memanage berapapun banyaknya account Gmail anda sekaligus. Dengan Gspace anda bisa mengupload file – file anda ke Gmail storage dan mendwnloadnya dengan mudah.
Bayangkan saja jika anda punya 10 account Gmail gratisan, berarti anda bisa mempunyai 70 GB online storage gratis..hohoho..lumayan sekali bukan :p :p ??
Bagaimana caranya menggunakan Gspace untuk mengubah Gmail menjadi hardisk online anda..berikut ini saya bagi tips nya :p :
1. Pastikan anda browsing menggunakan mozilla firefox, jika anda belum mempunyai mozzilla maka anda harus menginstall mozilla firefox terlebih dahulu, untuk mendownload mozilla firefox silahkan download disini
2. Browsing lah menggunakan mozilla firefox dan download Gspace disini
Download Gspace
Download Gspace
3. Setelah anda klik tombol download, maka akan muncul notifikasi persetujuan dari firefox..klik saja allow
Klik Allow saat muncul notifikasi dari firefox
Klik Allow saat muncul notifikasi dari firefox
4. Saat muncul box instalasi add on firefox, klik saja install
Klik saja install saat muncul box instalasi add on
Klik saja install saat muncul box instalasi add on
5. Setelah terinstall, maka akan muncul notifikasi bahwa Gspace telah terinstall..tekan tombol restart firefox
Klim Tombol Restart Firefox
Klim Tombol Restart Firefox
6. Setelah itu firefox akan terestart dan saat firefox kembali terbuka, silahkan klik tool –> Gspace untuk mengakses Gspace
Buka Tool dan pilih Gspace
Buka Tool dan pilih Gspace
7. Saat Gspace Terbuka, klik manage account
Klik Manage account di menu Gspace
Klik Manage account di menu Gspace
8. Masukkan accoun gmail anda berikut passwordnya, anda bisa memasukkan berapapun jumlah account gmail yang anda miliki
Masukkan account gmail anda beserta passwordnya
Masukkan account gmail anda beserta passwordnya
9. Setelah itu klik login. Setelah proses login selesai, silahkan pilih file yang ingin anda upload dan ingin anda simpan di gmail anda.
Upload file yang ingin anda simpan di Gmail
Upload file yang ingin anda simpan di Gmail
10. Selamat..anda telah memiliki 7GB free online storage yang bisa anda gunakan untuk menyimpan file apapun yang anda inginkan, anda bisa menyimpan gambar, foto, dokumen, archive dan file lainnya yang anda inginkan. Dengan Gspace anda juga bisa mendownload kembali file tersebut dengan mudah.

PhotoFunia

Foto sudah menjadi bagian penting dalam aktifitas kita. Apalagi dalam hal online, foto bisa menunjukkan identitas kita. Bahkan foto menjadi bagian utama aktualisasi diri melalui facebook, friendster maupun situs social network lainnya. Anda bosan dengan bentuk dan format foto yang itu – itu saja?? Anda ingin foto facebook atau friendster anda lebih menarik?? silahkan coba mempercantik foto anda dengan PhotoFunia. PhotoFunia adalah situs editor foto online yang bisa kita gunakan untuk mengedit foto kita menjadi jauh lebih menarik.
Ada begitu banyak frame dan tema foto yang siap kita gunakan dengan mudah. Frame ini selalu bertambah dan terupdate terus, sehingga selalu ada frame – frame baru yang menarik untuk kita gunakan. Dengan PhotoFunia, foto – foto kita yang kita pajang di facebook, friendster maupun di blog kita akan tampil lebih cantik dan menarik. Bahkan ada banyak juga tema yang benar – benar lucu dan sangat menarik. Bagaimana caranya mengedit foto dengan PhotoFunia?? Berikut ini saya beri tips dan tutorialnya :
1. Buka situs PhotoFunia disini
2. Akan muncul banyak efek yang bisa anda pilih untuk anda gunakan di foto anda, pilih salah satu yang anda ingin gunakan
Pilih Frame dan Efek yang Ingin anda gunakan
Pilih Frame dan Efek yang Ingin anda gunakan
3. Klik tombol “Choose File” untuk memilih foto yang ingin anda edit
dd
Klik Choose File
4. Pilih Foto yang ingin anda edit dan klik “open”
Pilih Foto dan Klik Open
Pilih Foto dan Klik Open
5. Silahkan tunggu beberapa saat dan Vhoillaaa..foto anda sudah jadi lebih menarik dengan efek dan frame yang telah anda pilih :) , silahkan klik “save to disk” untuk menyimpan foto anda
Klik Save untuk Menyimpan Foto
Klik Save untuk Menyimpan Foto
Foto anda sudah jadi lebih menarik dan menyenangkan. Setelah anda save, maka anda sudah siap mengupload foto anda ke facebook, friendster, blog, maupun sekedar anda gunakan sebagai koleksi foto menarik anda. Silahkan edit foto – foto anda yang lain karena semuanya itu gratis :).
Selamat Mencoba

Senin, 12 Oktober 2009

Gambelan Jegog Kesenian Khas Kabupaten Jembrana

Di Bali Barat tepatnya di Kabupaten Jembrana 100 km arah ke Barat dari Kota Denpasar menampilkan, kesenian berupa gambelan bambu (musik dari pohon bambu) lebih dominan, salah satunya adalah Gambelan Jegog yang merupakan kesenian khas Kabupaten Jembrana.

Gambelan “Jegog” adalah gambelan (alat musik) yang terbuat dari pohon bambu berukuran besar yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi seperangkat alat musik bambu yang suaranya sangat merdu dan menawan hati. Kisah Awalnya Kesenian Jegog Gambelan jegog Kesenian ini diciptakan oleh seniman yang bernama Kiyang Geliduh dari Dusun Sebual Desa Dangintukadaya pada tahun 1912. Kata “Jegog” diambil dari instrumen Kesenian Gong Kebyar yang paling besar. Kesenian Jegog hanyalah berupa tabuh (barung tabuh) yang fungsi awalnya sebagai hiburan para pekerja bergotong royong membuat atap rumah dari daun pohon rumbia, dalam istilah bali bekerja bergotong royong membuat atap dari daun pohon rumbia disebut “nyucuk”, dalam kegiatan ini beberapa orang lagi menabuh gambelan jegog. Dalam perkembangan selanjutnya Gambelan Jegog juga dipakai sebagai pengiring upacara keagamaan, resepsi pernikahan, jamuan kenegaraan, dan kini sudah dilengkapi dengan drama tarian-tarian yang mengambil inspirasi alam dan budaya lokal seperti yang namanya Tabuh Trungtungan, Tabuh Goak Ngolol, Tabuh Macan Putih dengan tari-tariannya seperti Tari Makepung, Tari Cangak Lemodang, Tari Bambu, sebagai seni pertunjukan wisata. Gambelan jegog Penampilan Gambelan Jegog begitu menohok, para penabuh menari-nari di atas gambelan, suara Jegog begitu gemuruh, rancak, riuh, bergaung dan sering menggelegar menembus ruang batas yang bisa didengar dari jarak jauh apalagi dibunyikan pada waktu malam hari suaranya bisa menjangkau jarak sampai 3 (tiga) Km. Jegog Mebarung Kesenian Jegog ini bisa dipakai sebagai atraksi pertarungan Jegog. Pertarungan Jegog dalam bahasa Bali disebut "Jegog Mebarung", yaitu pementasan seni Jegog dengan tabuh mebarung (bertarung). Gambelan jegog Mebarung artinya bertarung antara dua jegog atau bisa juga bertarung antara tiga Jegog, dalam Bahasa Bali disebut Jegog Barung Dua atau Jegog Barung Tiga. Jegog mebarung ini biasanya dipertontonkan pada acara-acara syukuran yaitu pada acara suka ria di Desa. Untuk diketahui Bagaimana penampilan Jegog Mebarung, dapat dijelaskan sebagai berikut : - Dua perangkat gambelan jegog atau tiga perangkat gambelan jegog ditaruh pada satu areal yang cukup untuk dua atau tiga perangkat gambelan jegog. - Masing-masing Kru Jegog ini membawa penabuh 20 orang. Gambelan jegog Pada saat mebarung masing-masing Jegog mengawali dengan menampilkan tabuh yang namanya Tabuh Terungtungan yaitu suatu tabuh sebagai ungkapan rasa terima kasih dan hormat kepada para penonton dan penggemar seni jegog, dengan durasi waktu masing-masing 10 menit. Tabuh Terungtungan ini adalah tabuh yang suaranya lembut dan kedengarannya sangat merdu karena melantunkan lagu-lagu dengan irama yang sangat mempesona sebagai inspirasi keindahan alam Bali. Setelah penampilan Tabuh Terungtungan baru dilanjutkan dengan atraksi jegog mebarung yaitu masing-masing penabuh memukul gambelan jegog secara bersamaan antara Kru jegog yang satu dengan kru jegog lawan mebarung. Penabuh memukul gambelan jegog (musik jegog) dengan sangat keras sehingga kedengarannya musik jegog tersebut sangat riuh dan sangat gaduh dan kadang-kadang para penonton sangat sulit membedakan suara lagu musik jegog yang satu dengan yang lainnya. Karena saking kerasnya dipukul oleh penabuh, maka tidak jarang sampai gambelan jegognya pecah dan suaranya pesek (serak). Tepuk tangan dari para penonton sangat rame begitu juga sepirit dari masing-masing Kru jegog sangat riuh saling ejek dan saling soraki. Apalagi Gambelan Jegognya sampai pecah dipukul oleh penabuh, maka sepirit dari kru Jegog lawannya menyoraki sangat riuh dan mengejek dengan melakukan tari-tarian sambil berteriak-teriak yang bisa kadang-kadang menimbulkan emosi bagi sipenabuh Jegog. Gambelan jegog Penentuan kalah dan menang Jegog mebarung ini adalah para penonton karena Jegog mebarung ini tidak ada tim juri khusus jadi tergantung penilaian para penonton saat itu. Apabila suara salah satu gambelan jegog kedengarannya oleh sipenonton lebih dominan dan teratur suara lagu-lagunya, maka jegog tersebut dinyatakan sebagai pemenang mebarung. Sedangkan hadiahnya bagi sipemenang adalah berupa suatu kebanggaan saja bagi kru Jegog tersebut. Karena Jegog mebarung adalah pertunjukan kesenian yang tujuannya untuk menghibur para penonton dan para penggemarnya, pertunjukan jegog mebarung adalah pertunjukan hiburan. Kesenian Jegog ini sudah melanglang buana karena sudah sering melawat ke Luar Negeri dan telah menembus 3 Benua seperti Eropa, Afrika dan Asia. Sedangkan intensitas lawatan ke Jepang yang paling menonjol sejak tahun 1971 di kota Saporo, Pulau Hokaido oleh Nyoman Jayus hingga tahun 2003 di Kota Okayama. Demikian adanya Kesenian Jegog di Kabupaten Jembrana yang terus berkembang dan tidak pernah surut oleh perkembangan jaman dan apabila ingin menikmati keindahan kesenian musik Jegog bisa ditampilkan setiap saat di Kabupaten Jembrana.

the balinese bamboo & flute music

Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional Bali yang terbuat dari Bambu yang pada nadanya adalah berdasarkan Selendro. Alat musik ini di pergunakan pada upacara perkawinan dan acara pertunjukan yang di kenal dengan nama Joged Bumbung. Tarian Joged Bumbung ini biasanya di iringi oleh sepuluh atau duapuluh orang yang memainkan gamelan, termasuk para penabuhnya dan bisa juga di pakai atau di mainkan di hotel-hotel untuk mengibur para tamu yang berkunjung ke Bali. DownLoad Rindik Rindik - Angklungan Rindik - Gegineman Rindik - Lelasan Galak Rindik - Meduri Putih Rindik - Padi Kuning Rindik - Tabuh Telu

Jumat, 09 Oktober 2009

CalonNarang

Dramatari ritual magis yang melakonkan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, ilmu hitam maupun ilmu putih, dikenal dengan Pangiwa / Pangleyakan dan Panengen. Lakon-lakon yang ditampilkan pada umumnya berakar dari cerita Calonarang, sebuah cerita semi sejarah dari zaman pemerintahan raja Airlangga di Kahuripan (Jawa timur) pada abad ke IX. Cerita lain yang juga sering ditampilkan dalam drama tari ini adalah cerita Basur, sebuah cerita rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Bali. Karena pada beberapa bagian dari pertunjukannya menampilkan adegan adu kekuatan dan kekebalan (memperagakan adegan kematian bangke-bangkean, menusuk rangda dengan senjata tajam secara bebas) maka Calonarang sering dianggap sebagai pertunjukan adu kekebalan (batin). Dramatari ini pada intinya merupakan perpaduan dari tiga unsur penting, yakni Babarongan diwakili oleh Barong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis (Panji) dan Patih Keras (Pandung) dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya (murid-murid). Tokoh penting lainnya dari dramatari ini adalah Matah Gede dan Bondres. Karena pagelaran dramatari ini selalu melibatkan Barong Ket maka Calonarang sering disamakan dengan Barong Ket. Pertunjukan Calonarang bisa diiringi dengan Gamelan Semar Pagulingan, Bebarongan, maupun Gong Kebyar. Dari segi tempat pementasan, pertunjukan Calonarang biasanya dilakukan dekat kuburan (Pura Dalem) dan arena pementasannya selalu dilengkapi dengan sebuah balai tinggi (trajangan atau tingga) dan pohon pepaya.

Barong


Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan pertunjukan pembuka, yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti Gamelan Gong Kebyar, Gamelan Babarongan, dan Gamelan Batel. Jenis-jenis Barong yang hingga kini masih ada di Bali adalah sebagai berikut :
1Barong Ket
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak. Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
2.Barong Bangkal Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) oleh dua orang penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan diiringi dengan gamelan batel / tetamburan.
3.Barong Asu Barong ini menyerupai anjing (asu) dan termasuk jenis Barong yang langka, hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan Badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada hari-hari tertentu tanpa lakon dengan diiringi gamelan batel / tetamburan atau Balaganjur.
3.Barong Brutuk Tarian yang langka, menggambarkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan dan mengenakan busana yang terbuat dari daun pisang kering (keraras), memakai topeng dari batok kelapa, setiap orang membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura, diiringi dengan gamelan Balaganjur / Babonangan. Barong ini terdapat di daerah Trunyan-Kintamani (Bangli).
4.Barong Kedingkling Barong ini disebut juga Barong Blasblasan, pementasannya secara ngelelawang, para penarinya hanya mengenakan topeng Wayang Wong dengan lakon cuplikan-cuplikan dari cerita Ramayana terutama adegan perang dan setiap tokoh dimainkan oleh satu orang penari yang masih anak-anak, dipentaskan pada hari-hari Raya Galungan maupun Kuningan diiringi dengan gamelan batel dan ada pula yang semacam babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong). Barong ini terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.
5.Barong Gajah
Barong ini menyerupai gajah, ditarikan oleh dua orang dan termasuk jenis barong yang langka sehingga dikeramatkan warga masyarakat pengemongnya. Dipentaskannya secara berkeliling desa (ngelelawang) tanpa membawakan lakon dan diiringi dengan gamelan batel / tetamburan. Barong ini terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli.
6.Barong Macan
Sesuai dengan namanya, Barong ini menyerupai seekor macan dan termasuk jenis barong yang terkenal di kalangan masyarakat Bali. Dipentaskannya dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja serta diiringi dengan gamelan batel.
7.Barong Landung
Barong ini mula-mula dipakai untuk mengelabui barisan makhluk halus ganas yang menebar segala bencana penyakit dan marabahaya ke perkampungan penduduk Bali. Makhluk-makhluk halus tersebut dipercaya sebagai anak buah dan hulubalang Ratu Gede Mecaling yang menyeberangi lautan dari Nusa Penida. Oleh seorang pendeta sakti, kemudian penduduk disarankan untuk membuat patung yang mirip sang majikan, tinggi besar, hitam dan bertaring, dan diberi nama Jero Gede Mecaling, atau Ratu Mecaling. Karena itu masyarakat segera membuat tiruan Jero Gede Mecaling dan mengaraknya berkeliling kampung untuk membuat para makhluk halus itu takut dan menyingkir. Sirnalah segala macam penderitaan yang menghantui penduduk selama ini. Untuk penghormatan kepada tiruan Jero Gede, dibuatlah pasangannya yang biasa dipanggil Jero Luh. Kedua Barong Landung itu sering dihibur, diajak berjalan-jalan dan dibuatkan keramaian supaya bisa menari dan bersenang-senang. Tinggi Barong Landung itu kira-kira dua kali ukuran manusia. Orang yang memperagakannya mendapat penglihatan melalui celah-celah yang dianyam di bagian perut sang Barong. Di beberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang lebih lengkap dari pada yang hanya sepasang saja, tetapi ada yang diberi peran seperti Mantri, Galuh, Limbur dan sebagainya. Mereka dipakai sebagai anggota dalam pementasan yang membawakan lakon Arja (terutama didaerah Badung) dan diiringi dengan gamelan Batel.
8.Barong Gagombrangan
9.Barong Lembu
10.Barong Kambing, dan
11.Barong Say

Tari Cak atau Kecak

Dramatari Cak adalah sebuah dramatari Bali yang penarinya berkisar antara 50 sampai 150 orang penari yang sebagian besar adalah pria, mereka menari dengan membuat paduan suara, "cak, cak, cak" yang irama ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya. Semula cak ini adalah bagian dari pada Tari Sanghyang, namun semenjak kira-kira tahun 1930an memisahkan diri dan menjadi suatu bentuk pertunjukan menyendiri dengan mengambil lakon Ramayana. Busana khas dari Cak ini adalah busana "babuletan" (kain yang dipakai secara dicawatkan), memakai kampuh poleng (putih hitam). Lampu untuk pertunjukan Cak dinamakan "panyembeyan" yang ditata sedemikian rupa berbentuk candi - candian.

Drama GONG

Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda usianya yang diciptakan dengan jalan memadukan unsur-unsur drama modern (non tradisional Bali) dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali. Dalam banyak hal Drama Gong merupakan pencampuran dari unsur-unsur teater modern (Barat) dengan teater tradisional (Bali). Nama Drama Gong diberikan kepada kesenian ini oleh karena dalam pementasannya setiap gerak pemain serta peralihan suasana dramatik diiringi oleh gamelan Gong (Gong Kebyar). Drama Gong diciptakan sekitar tahun 1966 oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase (Gianyar). Diakui oleh penciptanya bahwa Drama Gong yang diciptakan dengan memadukan unsur-unsur drama tari tradisional Bali seperti Sendratari, Arja, Prembon dan Sandiwara dimaksudkan sebagai sebuah prembon (seni campuran) modern.
Unsur-unsur teater modern yang dikawinkan dalam Drama Gong antara lain : tata dekorasi penggunaan sound efect akting tata busana Karena dominasi dan pengaruh kesenian klasik atau tradisional Bali masih begitu kuat, maka semula Drama Gong disebut "drama klasik". Adalah I Gusti Bagus Nyoman Panji yang kemudian memberikan nama baru (Drama Gong) kepada kesenian ini berdasarkan dua unsur baku (drama dan gamelan gong) dari kesenian ini. Patut dicatat bahwa sebelum munculnya Drama Gong di Bali telah ada Drama Janger, sebuah kesenian drama yang menjadi bagian dari pertunjukan tari Janger. Dalam banyak hal, drama Janger sangat mirip dengan Sandiwara atau Stambul yang ada dan populer sekitar tahun 1950. Drama Gong adalah sebuah drama yang pada umumnya menampilkan lakon-lakon yang bersumber pada cerita-cerita romantis seperti cerita Panji (Malat), cerita Sampik Ingtai dan kisah sejenis lainnya termasuk yang berasal dari luar lingkungan budaya Bali. Dalam membawakan lakon ini, para pemain Drama Gong tidak menari melainkan berakting secara realistis dengan dialog-dialog verbal yang berbahasa Bali. Para pemeran penting dari Drama Gong adalah: Raja manis Raja buduh Putri manis Putri buduh Raja tua Permaisuri Dayang-dayang Patih keras Patih tua Dua pasang punakawan Para pemain mengenakan busana tradisional Bali, sesuai dengan tingkat status sosial dari peran yang dibawakan dan setiap gerak pemain, begitu pula perubahan suasana dramatik dalam lakon diiringi dengan perubahan irama gamelan Gong Kebyar. Masyarakat Bali mementaskan Drama Gong untuk keperluan yang kaitannya dengan upacara adat dan agama maupun kepentingan kegiatan sosial. Walaupun demikian, Drama Gong termasuk kesenian sekuler yang dapat dipentaskan di mana dan kapan saja sesuai dengan keperluan. Kesenian Drama Gong inilah yang memulai tradisi pertunjukan "berkarcis" di Bali karena sebelumnya pertunjukan kesenian bagi masyarakat setempat tidak pernah berbentuk komersial. Drama Gong mulai berkembang di Bali sekitar tahun 1967 dan puncak kejayaannya adalah tahun1970. Pada masa itu kesenian tradisional Bali seperti Arja, Topeng dan lain-lainnya ditinggalkan oleh penontonnya yang mulai kegandrungan Drama Gong. Panggung-panggung besar yang tadinya menjadi langganan Arja tiba-tiba diambil alih oleh Drama Gong. Namun semenjak pertengahan tahun 1980 kesenian ini mulai menurun popularitasnya, sekarang ini ada sekitar 6 buah sekaa Drama Gong yang masih aktif. Sekaa - sekaa Drama Gong yang dimaksud antara lain adalah : Drama Gong Bintang Bali Timur Drama Gong Duta Budaya Bali Drama Gong Dewan Kesenian Drama Gong Dwipa Sancaya dan lain-lain Terakhir muncul Drama Gong Reformasi yang didukung oleh para bintang Drama Gong dari berbagai daerah di Bali.

Janger

Merupakan jenis tarian pergaulan, terutama bagi muda mudi, yang sangat populer di Bali yang dilakukan oleh sekitar 10 pasang muda-mudi. Selama tarian berlangsung kelompok penari wanita (Janger) dan kelompok penari pria (Kecak) menari dan bernyanyi bersahut-sahutan. Pada umumnya lagu-lagunya bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan mereka. Gamelan yang biasa dipakai mengiringi tari Janger disebut Batel (Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender wayang. Munculnya Janger di Bali diduga sekitar abad ke XX, merupakan perkembangan dari tari sanghyang. Jika kecak merupakan perkembangan dari paduan suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari paduan suara wanita. Lakon yang dibawakan dalam Janger antara lain: Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan lain sebagainya. Tari Janger dapat dijumpai hampir di seluruh daerah Bali, masing-masing daerah mempunyai variasi tersendiri sesuai dengan selera masyarakat setempat. Di daerah Tabanan tari Janger biasa dilengkapi dengan penampilan peran Dag (seorang berpakaian seperti jenderal tentara Belanda dengan gerak-gerak improvisasi yang kadang-kadang memberi komando kepada penari Janger maupun Kecak). Di desa Metra (Bangli) terdapat tari Janger yang pada akhir pertunjukannya para penarinya selalu kerauhan Di desa Sibang (Badung) terdapat tari Janger yang diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar yang oleh masyarakat setempat menamakannya Janger Gong. Sekaa Janger yang kini masih aktif antara lain Janger Kedaton (Denpasar) dan Janger Singapadu (Gianyar).

Tari Jauk

Tarian bertopeng yang menggambarkan seorang raja raksasa yang sedang berkelana. Penarinya adalah pria, mengenakan busana yang terdiri dari awiran yang berlapis-lapis, ditambah dengan gelungan jauk dan kaos tangan yang berkuku panjang. Tarian ini lebih bersifat improvisasi dengan struktur koreografi yang fleksible. Jauk Keras Jauk Manis Jenis tari Jauk ini antara lain Jauk Keras (Jauk Enggang), Jauk Manis (Jauk longgor).

Tari Joged

Merupakan tari pergaulan yang sangat populer di Bali, tari ini memiliki pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis, yang diambil dari Legong maupun Kekebyaran dan dibawakan secara improvisatif. Biasanya dipentaskan pada musim sehabis panen, hari raya, dan hari penting lainnya. Tari joged ini merupakan tarian berpasangan, laki-laki dan perempuan dengan mengundang partisipasi penonton. Tari Joged mempunyai banyak macam, antara lain: 1. Joged Bumbung Tari joged yang diiringi dengan gamelan tingklik bambu berlaras Slendro yang disebut Grantang atau Gamelan Gegrantangan. Tarian ini muncul pada tahun 1946 di Bali Utara dan kini Joged Bumbung dapat dijumpai hampir di semua desa dan merupakan jenis tari joged yang paling populer di Bali.
2. Joged Pingitan Jenis joged yang dalam pementasannya membawakan suatu lakon dan diiringi dengan gamelan tingklik bambu yang berlaras Pelog, yang disebut Gamelan Joged Pingitan. Disebut Joged Pingitan karena di dalam pementasan tarian ini ada bagian-bagian yang dilarang (dipingit) yaitu pengibing hanya bisa menari untuk dapat mengimbangi gerak tari yang ditimbulkan oleh penari joged dan tidak boleh menyentuh penarinya. Repertoir yang biasa dijadikan suatu lakon adalah kisah Prabu Lasem dan di beberapa tempat ada juga yang mengambil cerita Calonarang. Berdasarkan data-data yang ada, joged ini muncul di Bali sekitar tahun 1884. Semula adalah tarian hiburan bagi raja yang konon penari-penarinya adalah para selir.
3. Joged Gebyog Jenis tari joged yang diiringi dengan bumbung gebyog yang ritmis berlaras Slendro dan hanya terdapat didaerah Bali bagian barat (daerah Jembrana).
4. Joged Gandrung Merupakan tari pergaulan yang penarinya laki-laki berhias dan berpakaian wanita, serta diiringi dengan seperangkat Gamelan Tingklik yang terbuat dari bambu yang berlaras pelog. Semula penari Gandrung ini lelaki muda usia berparas tampan namun sekarang Gandrung sudah ditarikan oleh penari wanita. Gandrung hanya dapat diketemukan di beberapa desa di Gianyar, Badung dan Denpasar. Semua tari Joged (kecuali Joged Pingitan yang memakai lakon Calonarang), selalu ada bagian paibing-ibingannya yaitu tarian bermesraan. Diawali dengan penari joged memilih (nyawat) penonton laki-laki yang diajak menari bersama-sama di atas pentas. Sebagai sebuah kesenian rakyat, tari joged diiringi dengan barungan gamelan yang didominir oleh instrumen-instrumen bambu. Di daerah Tista, Tabanan ada sejenis tari Joged yang mendekati Legong Kraton yang disebut Leko, dan di Bongan Gede, Karangasem terdapat tari Joged yang dianggap sakral yang dinamakan Joged Bisama.

Tari Legong

Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong. Penari: Sena, Anggi, TaritaBandung Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Lakon yang biasa dipakai dalam Legong ini kebayakan bersumber pada: cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem, cerita Kuntir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa), Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa), Kuntul (kisah burung), Sudarsana (semacam Calonarang), Palayon, Chandrakanta dan lain sebagainya. Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari: Papeson Pangawak Pengecet, dan Pakaad Beberapa daerah mempunyai Legong yang khas, misalnya: Didesa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir (Nandir). Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang Legong atau Topeng Legong. Daerah - daerah yang dianggap sebagai daerah sumber Legong di Bali adalah: Saba, Pejeng, Peliatan (Gianyar), Binoh dan Kuta (Badung), Kelandis (Denpasar), dan Tista (Tabanan).

Tari Pendet

Tari putri yang memiliki pola gerak yang lebih dinamis dari tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan, ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya.
Kalau rejang Tarian yang memiliki gerak tari yang sederhana dan lemah gemulai, ditarikan oleh penari putri (pilihan maupun campuran dari berbagai usia) yang dilakukan secara berkelompok atau massal di halaman pura pada saat berlangsungnya suatu upacara. Bisa diiringi dengan gamelan Gong Kebyar atau Gong Gede. Tari Rejang ini, oleh masyarakat Bali dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan status sosial penarinya (Rejang Deha: ditarikan oleh remaja putri), cara menarikannya (Rejang Renteng : ditarikan dengan saling memegang selendang), tema dan perlengkapan tarinya terutama hiasan kepalanya (Rejang Oyopadi, Rejang Galuh, Rejang Dewa dll). Maaf, photo belum disertakan. Di desa Tenganan, dalam upacara "Aci Kasa" ditarikan tari Rejang Palak, Rejang Mombongin, Rejang Makitut dan Rejang Dewa yang diiringi dengan gamelan Selonding yang masing-masing tarian Rejang tersebut dapat dilihat perbedaannya dari simbol-simbol dan benda sakral yang dibawa penarinya, pola geraknya, cara menarikannya dan tata busananya.

Prembon

Prembon (per-imbuh-an) adalah dramatari campuran dari berbagai unsur dramatari klasik Bali yang ada. Sesungguhnya setiap dramatari yang diciptakan dengan cara menggabungkan berbagai unsur-unsur tari Bali yang telah ada dapat disebut sebagai Prembon. Prembon muncul pada zaman revolusi, tepatnya tahun 1942, atas prakarsa para seniman dari Badung: I Nyoman Kaler dan dari Gianyar: I Wayan Griya dan I Made Kredek. Ketika pertama kali diciptakan Prembon lahir dari penggabungan seni Patopengan dan Paarjaan. Lakon yang ditampilkan pada umunnya bersumber dari cerita Babad dan semi sejarah lainnya sebagaimana halnya dramatari Topeng sedangkan gamelan pengiringnya adalah Gamelan Gong Kebyar. Di daerah Gianyar, Prembon yang banyak memasukan unsur-unsur Arja dan Gambuh biasa disebut Tetanrian.
Nama Arja di duga berasal dari kata Reja (bahasa sansekerta) yang berarti keindahan. Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Dramatari Arja ini adalah salah satu kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Arja diperkirakan muncul pada tahun 1820an, pada masa pemerintahan raja Klungkung I Dewa Agung Sakti. Tiga fase penting dalam perkembangan Arja adalah: munculnya Arja Doyong (Arja tanpa iringan gamelan, dimainkan oleh satu orang). Arja Gaguntangan (yang memakai gamelan Gaguntangan dengan jumlah pelaku lebih dari satu orang). Arja Gede ( yang dibawakan oleh antara 10 sampai 15 pelaku dengan struktur pertunjukan yang sudah baku seperti yang ada sekarang). Gamelan yang biasa dipakai mengiringi Arja disebut Gaguntangan yang bersuara lirih dan merdu sehingga dapat menambah keindahan tembang yang dilantunkan oleh para penari. Sumber lakon Arja yang utama adalah cerita Panji (Malat), kemudian lahirlah sejumlah cerita seperti Bandasura, Pakang Raras, Linggar Petak, I Godogan, Cipta Kelangen, Made Umbara, Cilinaya dan Dempu Awang yang dikenal secara luas oleh masyarakat. Arja juga menampilkan lakon-lakon dari cerita rakyat seperti Jayaprana, Sampik Ingtai, Basur dan Cupak Grantang serta beberapa lakon yang diangkat dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Lakon apapun yang dibawakan Arja selalu menampilkan tokoh-tokoh utama yang meliputi Inya, Galuh, Desak (Desak Rai), Limbur, Liku, Panasar, Mantri Manis, Mantri Buduh dan dua pasang punakawan atau Panasar kakak beradik yang masing - masing terdiri dari Punta dan Kartala. Hampir semua daerah di Bali masih memiliki grup-grup Arja yang masih aktif. Menjelang berakhirnya abad XX lahir Arja Muani, pemainnya semua pria, sebagian memerankan wanita. Arja ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat karena, menghadirkan komedi segar.
Gambuh adalah tarian dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-gerak tari sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Diperkirakan Gambuh ini muncul sekitar abad ke XV yang lakonnya bersumber pada cerita Panji. Gambuh berbentuk total theater karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama & tari, seni rupa, seni sastra, dan lainnya. Pementasannya dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan, upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra Yadnya (ngaben) dan lain sebagainya. Diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu. Tokoh-tokoh yang biasa ditampilkan adalah Condong, Kakan-kakan, Putri, Arya / Kadean-kadean, Panji (Patih Manis), Prabangsa (Patih Keras), Demang, Temenggung, Turas, Panasar dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut semua penari berdialog, umumnya bahasa Kawi, kecuali tokoh Turas, Panasar dan Condong yang berbahasa Bali, baik halus, madya dan kasar. Gambuh yang masih aktif hingga kini terdapat di desa Batuan (Gianyar), Padang Aji dan Budakeling (Karangasem), Tumbak Bayuh (Badung), Pedungan (Denpasar), Apit Yeh (Tabanan), Anturan dan Naga Sepeha (Buleleng).

Tari Rejang

Tarian yang memiliki gerak tari yang sederhana dan lemah gemulai, ditarikan oleh penari putri (pilihan maupun campuran dari berbagai usia) yang dilakukan secara berkelompok atau massal di halaman pura pada saat berlangsungnya suatu upacara. Bisa diiringi dengan gamelan Gong Kebyar atau Gong Gede. Tari Rejang ini, oleh masyarakat Bali dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan status sosial penarinya (Rejang Deha: ditarikan oleh remaja putri), cara menarikannya (Rejang Renteng : ditarikan dengan saling memegang selendang), tema dan perlengkapan tarinya terutama hiasan kepalanya (Rejang Oyopadi, Rejang Galuh, Rejang Dewa dll). Maaf, photo belum disertakan. Di desa Tenganan, dalam upacara "Aci Kasa" ditarikan tari Rejang Palak, Rejang Mombongin, Rejang Makitut dan Rejang Dewa yang diiringi dengan gamelan Selonding yang masing-masing tarian Rejang tersebut dapat dilihat perbedaannya dari simbol-simbol dan benda sakral yang dibawa penarinya, pola geraknya, cara menarikannya dan tata busananya.

Topeng

Topeng berarti penutup muka yang terbuat dari kayu, kertas, kain dan bahan lainnya dengan bentuk yang berbeda-beda. Dari yang berbentuk wajah dewa-dewi, manusia, binatang, setan dan lain-lainnya. Di Bali topeng juga adalah suatu bentuk dramatari yang semua pelakunya mengenakan topeng dengan cerita yang bersumber pada cerita sejarah yang lebih dikenal dengan Babad. Dalam membawakan peran-peran yang dimainkan, para penari memakai topeng bungkulan (yang menutup seluruh muka penari), topeng sibakan (yang menutup hanya sebagian muka dari dahi hingga rahang atas termasuk yang hanya menutup bagian dahi dan hidung). Semua tokoh yang mengenakan topeng bungkulan tidak perlu berdialog langsung, sedangkan semua tokoh yang memakai topeng sibakan memakai dialog berbahasa kawi dan Bali. Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam dramatari Topeng terdiri dari Pangelembar (topeng Keras dan topeng tua), Panasar (Kelihan - yang lebih tua, dan Cenikan yang lebih kecil), Ratu (Dalem dan Patih) dan Bondres (rakyat). Jenis-jenis dramatari topeng yang ada di Bali adalah :
1.Topeng Pajegan yang ditarikan oleh seorang aktor dengan memborong semua tugas-tugas yang terdapat didalam lakon yang dibawakan. Di dalam topeng Pajegan ada topeng yang mutlak harus ada, yakni topeng Sidakarya. Oleh karena demikian eratnya hubungan topeng Pajegan dengan upacara keagamaan, maka topeng ini pun disebut Topeng Wali. Dramatari Topeng hingga kini masih ada hampir diseluruh Bali.
2.Topeng Panca yang dimainkan oleh empat atau lima orang penari yang memainkan peranan yang berbeda-beda sesuai tuntutan lakon,
3.Topeng Prembon yang menampilkan tokoh-tokoh campuran yang diambil dari Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari Arja dan Topeng Bondres, seni pertunjukan topeng yang masih relatif muda yang lebih mengutamakan penampilan tokoh-tokoh lucu untuk menyajikan humor-humor yang segar.

Wayang Wong

Wayang Wong pada dasarnya adalah seni pertunjukan topeng dan perwayangan dengan pelaku-pelaku manusia atau orang (wong). Dalam membawakan tokoh-tokoh yang dimainkan, semua penari berdialog, semua tokoh utama memakai bahasa Kawi sedangkan para punakawan memakai bahasa Bali. Pada beberapa bagian pertunjukan, para penari juga menyanyi dengan menampilkan bait - bait penting dari Kakawin. Di Bali ada dua Jenis Wayang Wong, yaitu Wayang Wong Ramayana, dan Wayang Wong Parwa. Wayang Wong Ramayana kemudian disebut Wayang Wong saja, ialah dramatari perwayangan yang hanya mengambil lakon dari wira carita Ramayana. Hampir semua penari mengenakan topeng. Diiringi dengan gamelan Batel Wayang yang berlaras Slendro. Terdapat di desa-desa: Mas, Telepud, Den Tiyis (Gianyar), Marga, Apuan, Tunjuk, Klating (Tabanan), Sulahan (Bangli), Wates Tengah (Karangasem), Bualu (Badung), Prancak, Batuagung (Jembrana) Wayang Wong Parwa yang biasa disebut Parwa yakni dramatari wayang wong yang mengambil lakon wira carita Mahabrata (Asta Dasa Parwa). Para penarinya umumnya tidak mengenakan topeng, kecuali para punakawan, seperti Malen, Merdah, Sanggut, Delem. Diiringi gamelan Batel Wayang yang berlaras Slendro. Parwa terdapat di desa-desa: Sukawati, Teges, Pujung (Gianyar) Blahkiuh (Badung).

Kerta Gosa

Sebagai bekas kerajaan, wajar jika Klungkung mempunyai banyak peninggalan yang saat ini menjadi objek wisata. Salah satunya adalah Taman Gili Kerta Gosa, peninggalan budaya kraton Semarapura Klungkung. Kerta Gosa adalah suatu bangunan (bale) yang merupakan bagian dari bangunan komplek kraton Semarapura dan telah dibangun sekitar tahun 1686 oleh peletak dasar kekuasaan dan pemegang tahta pertama kerajaan Klungkung yaitu Ida I Dewa Agung Jambe. Kerta Gosa terdiri dari dua buah bangunan (bale) yaitu Bale akerta Gosa dan Bale Kambang. Disebut Bale Kambang karena bangunan ini dikelilingi kolam yaitu Taman Gili. Keunikan Kerta Gosa dengan Bale Kambang ini adalah pada permukan plafon atau langit-langit bale ini dihiasi dengan lukisan tradisional gaya Kamasan (sebuah desa di Klungkung) atau gaya wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Pada awalnya, lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan itu terbuat dari kain dan parba. Baru sejak tahun 1930 diganti dan dibuat di atas eternit lalu direstorasi sesuai dengan gambar aslinya dan masih utuh hingga sekarang. Sebagai peninggalan budaya Kraton Semarapura, Kerta Gosa dan Bale Kambang difungsikan untuk tempat mengadili perkara dan tempat upacara keagamaan terutama yadnya yaitu potong gigi (mepandes) bagai putra-putri raja. Fungsi dari kedua bangunan terkait erat dengan fungsi pendidikan lewat lukisan-lukisan wayang yang dipaparkan pada langit-langit bangunan. Sebab, lukisan-lukisan tersebut merupakan rangkaian dari suatu cerita yang mengambil tema pokok parwa yaitu Swargarokanaparwa dan Bima Swarga yang memberi petunjuk hukuman karma phala (akibat dari baik-buruknya perbuatan yang dilakukan manusia selama hidupnya) serta penitisan kembali ke dunia karena perbuatan dan dosa-dosanya. Karenanya tak salah jika dikatakan bahwa secara psikologis, tema-tema lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan Kerta Gosa memuat nilai-nilai pendidikan mental dan spiritual. Lukisan dibagi menjadi enam deretan yang bertingkat. Deretan paling bawah menggambarkan tema yang berasal dari ceritera Tantri. Dereta kedua dari bawah menggambarkan tema dari cerita Bimaswarga dalam Swargarakanaparwa. Deretan selanjutnya bertemakan cerita Bagawan Kasyapa. Deretan keempat mengambil tema Palalindon yaitu ciri atau arti dan makna terjadinya gempa bumi secara mitologis. Lanjutan cerita yang diambil dari tema Bimaswarga terlukiskan pada deretan kelima yang letaknya sudah hampir pada kerucut langit-langit bangunan. Di deretan terakhir atau keenam ditempati oleh gambaran tentang kehidupan nirwana. Selain di langit-langit bangunan Kerta Gosa, lukisan wayang juga menghiasi langit-langit bangunan di sebelah barat Kerta Gosa yaitu Bale Kambang. Pada langit-langit Bale Kambang ini lukisan wayang mengambil tema yang berasal dari cerita Kakawin Ramayana dan Sutasoma. Pengambilan tema yanga berasal dari kakawin ini memberi petunjuk bahwa fungsi bangunan Bale Kambang merupakan tempat diselenggarakannya upacara keagamaan Manusa Yadnya yaitu potong gigi putra-putri raja di Klungkung. Daya tarik dari Kerta Gosa selain lukisan tradisional gaya Kamasan di Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang, peninggalan penting lainnya yang masih berada di sekitarnya dan tak dapat dipisahkan dari segi nilai sejarahnya adalah pemedal agung (pintu gerbang/gapura). Pemedal Agung terletak di sebelah barat Kerta Gosa yang sangat memancarkan nilai peninggalan budaya kraton. Pada Pemedal Agung ini terkandung pula nilai seni arsitektur tradisional Bali. Gapura inilah yang pernah berfungsi sebagi penopang mekanisme kekuasaan pemegang tahta (Dewa Agung) di Klungkung selama lebih dari 200 tahun (1686-1908). Pada peristiwa perang melawan ekspedisi militer Belanda yang dikenal sebagai peristiwa Puputan Klungkung pada tanggal 28 April 1908, pemegang tahta terakhir Dewa Agung Jambe dan pengikutnya gugur. (Rekaman peristiwa ini kini diabadikan dalam monumen Puputan Klungkung yang terletak di seberang Kerta Gosa). Setelah kekalahan tersebut bangunan inti Kraton Semarapura (jeroan) dihancurkan dan dijadikan tempat pemukiman penduduk. Puing tertinggi yang masih tersisa adalah Kerta Gosa, Bale Kambang dengan Taman Gili-nya dan Gapura Kraton yang ternyata menjadi objek yang sangat menarik baik dari sisi pariwisata maupun kebudayaan terutama kajian historisnya. Kerta Gosa ternyata juga pernah difungsikan sebagai balai sidang pengadilan yaitu selama berlangsungnya birokrasi kolonial Belanda di Klungkung (1908-1942) dan sejak diangkatnya pejabat pribumi menjadi kepala daerah kerajaan di Klungkung (Ida I Dewa Agung Negara Klungkung) pada tahun 1929. Bahkan, bekas perlengkapan pengadilan berupa kursi dan meja kayu yang memakai ukiran dan cat prade masih ada. Benda-benda itu merupakan bukti-bukti peninggalan lembaga pengadilan adat tradisional seperti yang pernah berlaku di Klungkung dalam periode kolonial (1908-1942) dan periode pendudukan Jepang (1043-1945). Pada tahun 1930, pernah dilakukan restorasi terhadap lukisan wayang yang terdapat di Kerta Gosa dan Bale Kambang oleh para seniman lukis dari Kamasan. Restorasi lukisan terakhir dilakukan pada tahun 1960.

Museum Subak

Subak adalah system pengelolaan pendistribusian aliran irigasi pertanian khas mayarakat Bali. Sistem ini sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Bali. Melalui system subak, para petani mendapatkan jatah air sesuai ketentuan yang diputuskan dalam musyawarah warga. Secara filosofis, keberadaan subak merupakan implementasi dari konsep tri hita karana. Tri hita karana merupakan konsep mengenai hubungan yang harmonis antara manusia dengan tuhan, manusia dengan alam, dan antar manusia. Jadi kegiatan di dalam subak tidak selalu mengenai pertanian, tapi juga mencakup interaksi sosial antar warga dan ritual keagamaan untuk kesuksesan dalam bertani. Potensi kearifan local inilah yang kemudian diabadikan menjadi Museum Subak yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Sanggulan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Musem Subak diresmikan oleh gubernur Bali pada tanggal 13 Oktober 1981. Museum ini dapat dikunjungi mulai hari Senin-Jumat pada pukul 08:00-16:30 dan Sabtu pada pukul 08:00-13:00. Sedangkan pada hari minggu dan libur nasional, Museum Subak tutup. Museum Subak merupakan satu-satunya museum yang mengetengahkan hal-ihwal pertanian di Bali. Di museum ini dipamerkan miniatur subak lengkap dengan gambar-gambar proses pembuatanya seperti, tahapan menemukan sumber mata air, proses pembuatan terowongan air, pembangunan bendungan, dan pembuatan saluran penghubung yang akan digunakan mengalirkan air ke sawah-sawah penduduk. Museum Subak juga memiliki data audio visual mengenai proses budidaya padi mulai dari musyawarah anggota subak, kesepakatan pengaturan air, hingga ritual keagamaan untuk memohon kesuksesan panen. Selain itu, di museum ini juga di pamerkan alat-alat pertanian tradisional Bali seperti alat pemotong dan penumbuk padi, alat pembajak sawah, alat untuk membetulkan saluran irigasi. Ada juga miniatur dapur tradisional lengkap dengan tata ruang serta perabot untuk memasak nasi. Pengunjung juga dapat menambah pengetahuan mereka mengenai pertanian dengan mengunjungi fasilitas perpustakaan yang ada di kompleks museum ini. Koleksi di perpustakaan ini cukup lengkap. Mulai dari berbagai kajian lintas disiplin mengenai system subak sampai masalah-masalah pertanian secara umum.

Joger

Joger adalah sebuah pabrik dan toko baju di Bali yang bertuliskan kata-kata lucu dan nyeleneh. Mungkin bisa dikatakan mirip dengan Dagadu di Jogja. Joger sendiri merupakan sebuah singkatan. Yaitu Joseph (pemilik Joger) dan Gerard (sahabat Joseph). Menurut cerita Pak Joseph uang pemberian dari Gerard inilah yang digunakan untuk mulai merintis usahanya yang sekarang sudah berkembang pesat dan di kenal orang-orang sebagai Joger. Joger memang ahli dalam merangkai kata-kata yang dapat membuat kita tersenyum simpul. Walaupun kadang-kadang terkesan garing. Salah satu produk aneh di Joger adalah Jam mundur yang katanya di buat khusus untuk orang-orang yang berpikiran maju. Harganya relative murah. Hanya dengan 65.000 rupiah jam dinding yang berputar terbalik dapat anda bawa pulang. Sekedar informasi, pembelian di Joger dibatasi hanya sampai 12 pcs saja. Begitu masuk di area parker Joger kita akan menemukan sebuah tembok hijau bertuliskan “ INI TEMBOK JOGER BUKAN TEMBOK BERLIN”. Yah rasanya kurang lengkap jalan-jalan ke Bali tanpa Singgah di Joger.

Museum Le Mayeur

Museum Le Mayeur terletak di kawasan wisata Pantai Sanur, Kota Denpasar, Propinsi Bali. Museum ini mulanya adalah rumah seorang seniman berkebangsaan Belgia bernama Adrien Jean Le mayeur. Le mayeur adalah seorang keturunan bangsawan Swedia yang nekat meninggalkan rumah karena dilarang oleh keluarganya untuk mengembangkan bakat melukisnya . Le mayeur kemudian memutuskan untuk berkeliling dunia dan akhirnya tiba di Bali pada tahun 1932 melalui pelabuhan di kota Singaraja. Tak lama kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke Kota Denpasar dan menetap di kawasan pantai Sanur. Le Mayeur awalnya berniat berkunjung hanya selama delapan bulan. Namun melihat keindahan alam dan kecantikan penari Bali, Le mayeur terbetik untuk mendirikan rumah dan sanggar melukis di tepi Pantai Sanur. Seorang penari legong bernama Ni Nyoman Polok yang menjadi model lukisannya membuatnya jatuh hati. Le Mayeur kemudian mempersuntingnya. Merekapun akhirnya menikah. Kisah kehidupan mereka cukup mengharukan. Ni Nyoman Polok sebenarnya sangat ingin memiliki anak dari pernikahannya dengan Le Mayeur. Tapi hal tersebut ditolak oleh suaminya. Alasannya karena Ni Nyoman Polok adalah seorang model lukisan. Dikhawatirkan keindahan tubuhnya akan hilang bila dia hamil dan kemudian melahirkan. Maka pasangan tersebut tak mempunyai keturunan hingga akhir hidupnya. Rumah dan sanggar melukis yang didirikan Lemayeur di tepi Pantai Sanur kemudian didedikasikan sebagai museum. Melalui surat wasiat yang ditulis pada tahun 1957, disepakati bahwa bila pasangan Le Mayeur –Ni Nyoman Polok telah wafat, Maka rumah mereka di Pantai Sanur akan diserahkan pada pemerintah sebagai museum. Karya Le Mayeur jumlahnya mencapai 88 buah dan dibuat antara tahun 1921 hingga 1957. Karya-karyanya di buat di berbagai media. Tak hanya di atas kanvas, lukisannya juga dibuat di atas media hardboard, triplek, kertas, bahkan karung goni. Hal tersebut tdilakukan karena Le Mayeur kesulitan mendapatkan kiriman kanvas dari Swedia pada masa penjajahan Jepang.

Panati Sanur

Pantai Sanur adalah objek wisata pantai yang terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar, Provinsi Bali. Berbeda dengan Pantai Kuta yang menghadirkan keindahan pemandangan matahari terbenam (sunset), Pantai Sanur menyajikan keindahan Matahari Terbit (sunrise). Pantai Sanur berjarak sekitar 6 km kearah timur dari pusat Kota Denpasar. Di pagi hari sembari menanti detik-detik indahnya matahari terbit, para pelancong dapat menyaksikan gugusan Pulau Nusa Penida di sebelah tenggara serta panorama Pantai Selatan Pulau Bali. Pemandangan Yang tak kalah indahnya juga dapat dijumpai pada sore hari. Surutnya air laut pada sore hari memprjelas pandangan mata pada gugusan Pulau Serangan dan Bukit Batu karang yang menjorok ke Laut. Ternyata keindahan Pantai Sanur telah dikena sejak dulu. Hal tersebut tampak pada prasasti Raja Kasari Warmadewa. Sekarang prasasti tersebut tersimpan di daerah Blanjong di bagian selatan Pantai Sanur. Di kancah Internasional, keindahan Pantai Sanur mulai banyak dikenal masyarakat dunia melalui Lukisan-lukisan karya A. J. Le Mayeur. Le Mayeur adalah seorang pelukis berkebangsaan Swedia yang memutuskan untuk menetap di Bali dan mendirikan sebuah sanggar Lukis yang kini telah menjadi sebuah museum yang dikenal dengan nama Museum Le Mayeur.

Pasar Seni Sukawati

Pasar Seni Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali karena menjual pakaian-pakaian dan barang-barang seni dengan harga miring. Pasar ini terletak di Kabupaten Gianyar, tepatnya Desa Sukawati kira-kira 30 Kilometer ke arah timur dari Kota Denpasar. Di pasar ini ratusan pedagang berkumpul berjejer menjajakan pakaian, sandal, tas, lukisan, dan barang-barang seni lainya dengan motif-motif unik, dan tentunya khas bali. Berbelanja di pasar ini wajib menawar. Biasanya para pedagang akan membuka harga tinggi. Anda jangan ragu sebagai permulaan sebaiknya mulai dengan sepertiga harga. Bila pedagang tidak mau, naikan penawaran harga anda sedikit demi sedikit hingga penawaran anda mentok. Kalo gak di kasi ya pergi aja cari yang laen. Paling juga ntar anda dipanggil lagi. Kalo anda tidak dipanggil, berarti penawaran anda tidak masuk ke dalam perhitungan modal beli mereka. Kalau masuk dan mereka dapat profit walaupun Cuma Rp.1000, anda pasti dipanggil lagi. Tapi satu lagi yang harus diperhatikan yaitu kualitas barang. Kalo perlu anda coba langsung di sana.

Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul terletak di Desa Tampak Siring yang berjarak sekitar 36 kilometer dari kota Denpasar. Pura Tirta Empul adalah peninggalan purba kala yang yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sekedar informasi di sebelah barat daya pura ini terdapat istana Presiden Soekarno. Nama Tirta Empul kemungkinan diambil dari mata air yang terdapat di dalam pura ini. Tirta Empul berarti mata air yang menyembur dari tanah. Air dari Tirta Empul ini mengalir ke Sungai Pakerisan. Pendirian pura ini diperkirakan pada tahun 960 A.D. pada jaman raja Candra Bhayasingha dinasti Warmadewa. Seperti biasa pura-pura di bali terbagi dalam 3 bagian yang merupakan jabe Pura (halaman muka), Jabe Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (bagian dalam). Pada Jabe Tengah terdapat dua buah kolam persegi empatpanjang, dan kolam tersebut mempunyai 30 buah pancuran yang berderet dari timur ke barat menghadap ke selatan. Masing-masing pancuran itu menurut tradisi mempunyai nama tersendiri, diantaranya pancuran Pengelukatan, Pebersihan Sidamala, dan pancuran Cetik (racun). Pancuran Cetik dan nama Tirta Empul erat kaitanya dengan mitologi peperangan Raja Mayadenawa dengan Dewa Indra. Dalam metologi itu diceritakan bahwa raja Mayadenawa adalah seorang raja jahat yang tidak mengizinkan rakyat untuk melaksanakan upacara-upacara keagamaan untuk memohon keselamatan dari Tuhan. Setelah perbuatan itu diketahui oleh para dewa, maka para dewa yang dipinpin oleh dewa Indra menyerang Mayadenawa. Akhirnya Mayadenawa dapat dikalahkan dan melarikan diri dan sampailah di sebelah utara desa Tampak Siring. dengan kesaktiannya, Mayadenawa menciptakan mata air Cetik yang mengakibatkan banyak para laskar bhatara Indra yang gugur akibat minum air tersebut.Melihat hal ini maka bhatara Indra segera menancapkan tombak dan memancarkan air keluar dari tanah. Tirta Empul dan mata air ini dipakai untuk memerciki para dewa sehingga tidak beberapa lama hidup lagi seperti sedia kala. Mata air dari Dewa Indra inilah yang dipercaya sebagai mata air yang terdapat di Pura Tirta Empul

Istana Tampak Siring

Istana Tampak Siring adalah istana kepresidenan yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Istana Tampak Siring biasanya digunakan presiden untuk beristirahat, rapat kerja, ataupun melakukan perundingan luar negeri. Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek bernama R.M. Soedarsono atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunanya dibagi menjadi dua masa yaitu pada tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957 di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Yudhistira. Sedangkan tahun 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan gedung Wisma Negara, Wisma Bima, dan Gedung Konferensi. Nama Tampak Siring berasal dari dua kata yaitu “tampak” yang berarti telapak dan “siring” yang berarti miring. Penamaan ini berhubungan erat dengan legenda masyarakat setempat mengenai raja Mayadenawa. Raja Mayadenawa adalah seorang raja yang sakti. Karena kesaktianya tersebut, dia menjadi sombong. Ia kemudian melarang rakyatnya melakukan upacara keagamaan dan menyembah tuhan. Sebagai gantinya rakyat harus menyembah dirinya. Maka Dewa Indra kemudian memimpin pasukanya untuk menyerang Mayadenawa. Singkat cerita pasukan mayadenawa dapat dikalahkan. Mayadenawa kemudian melarikan diri ke tengah hutan. Untuk menyamarkan jejaknya, dia berjalan dengan cara memiringkan kakinya. Namun usahanya sia-sia. Jejaknya berhasil diketahui oleh pasukan Dewa Indra. Dengan sisa-sisa kekuatanya Mayadenawa menciptakan mata air beracun yang dapat membunuh para pengejarnya. Untuk menanggulangi akibat dari mata air beracun tersebut, maka Dewa Indra membuat mata air penawarnya yang dinamakan sebagai Tirta Empul. Sedangkan area pelarian Raja Mayadenawa kemudian dinamakan Tampak Siring. Pada Wisma Merdeka, pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, Serta Ruang Kerja yang ditata dengan indah. Sedangkan Wisma Negara merupakan bangunan yang digunakan untuk menjamu tamu negara. Di antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara terdapat celah dengan kedalaman kira-kira 15 meter. Maka diantara kedua wisma tersebut dibangun sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 1,5 meter. Jembatan tersebut dikenal daengan nama Jembatan Persahabatan. Wisma Yudhistira merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat menginap bagi rombongan kepresidenan ataupun para tamu negara. Sedangkan Wisma Bima digunakan sebagai tempat peristirahatan pengawal presiden ataupun pengawal tamu negara. Yang terakhir adalah Gedung Konferensi yang dibangun untuk keperluan rapat cabinet, jamuan makan malam tamu kenegaraan, serta konferensi-konferensi penting seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7 – 8 Oktober 2003 silam. Selain wisma-wisma tadi, pengunjung juga dapat menikmati objek wisata lainya di kompleks Istana ini yaitu Pura Tirta Empul yang tepat berada di bawah Istana Tampak Siring.

Pura Agung Jagatnatha Buleleng

Kendatipun lingkungan Pura Agung Jagatnatha ini relatif baru, akan tetapi karena berdiri megah ditengah-tengah kota, lingkungan pura ini cepat menaeik wisatawan. Di saat odalan dan waktu bulan Purnama serta bulan mati (Tilem) bisa disaksikkan umat Hindu termasuk anak-anak sekolah datang ke lingkungan Pura ini untuk bersembahyang dengan destar putih, baju putih dan selendang (saput) kuning untuk kaum pria, sedangkan kaum wanita menggunakan baju kuning atau putih dan selendang kuning atau putih. Pemandangan seperti ini sangat menarik karena di tengah-tengah kehidupan kota umat Hindu tidak pernah melupakan kewajibannya untuk bersembahyang. Suasana kota, lalu lintas, kebisingan, tidak mengurangi kekhusukkan umat Hindu di dalam melakukan persembahyangan. Candi Bentar, Padmasana yang menjulang tinggi sebagai lambang kemajuan teknologi di abad satelit ini, tidak mengurangi keagungan Padmasana sebagai Singgasana Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Lokasi Lingkungan Pura Agung Jagatnatha terletak di bekas Lapangan Kolonel Wisnu, di tengah-tengah kota,di muka Mapolres Singaraja, di Jalan Pramuka Singaraja. Fasilitas Terdapat fasilitas parkir di depan lingkungan Pura dan sebelah Selatan lingkungan Pura. Di saat odalan karena banyaknya pengunjung tempat parkir ini tidak cukup untuk menampung semua kendaraan sehingga untuk sementara dipergunakan jalan umum untuk tempat parkir sementara. Deskripsi Penduduk Singaraja bersifat heterogen. Terdapat pemeluk semua agama dan yang terbesar adalah pemeluk agama Hindu. Dari pemeluk agama Hindu ini sebagian pula berasal dari daerah-daerah lain di Bali yang menetap atau tinggal di Singaraja baik karena pekerjaannya atau yang sedang mengikuti pendidikan. Umat Hindu yang berasal dari luar kota Singaraja di saat-saat harus pulang ke kampung halamannya untuk melakukan persembahyangan sesuai dengan kepercayaannya. Tidak jarang pula mereka tidak bisa pulang karena biaya, waktu yang tidak cukup dan lain sebagainya sehingga niat untuk melakukan persembahyangan tidak terkabul. Bertitik tolak dari kondisi ini timbul gagasan dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Buleleng pada waktu itu (Drs. I Ketut Ginantra) untuk membangun Pura di kota Singaraja sebagai satu tempat suci bagi semua umat Hindu di Buleleng umumnya dan di kota Singaraja khususnya untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Peletakan batu pertama ini dalam suatu upacara dilaksanakan pada tanggal 9 April 1990 dan upacara “Ngenteg Linggih” dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1993.

Pantai Lovina

Kawasan Wisata Lovina ini merupakan kawasan wisata pantai dengan daya tarik utamanya adalah pantai dengan air laut yang tenang, pasir berwarna kehitam-hitaman, karang laut dengan ikan-ikan tropisnya. Karena sifat lautnya yang tenang, lovina ini sangat cocok untuk rekreasi air seperti menyelam, snorkling, berenang, memancing, berlayar, mendayung dan sekedar berendam di air laut. Disamping daya tarik tersebut di atas, dapat dicatat di sini adalah adanya ikan lumba-lumba dalam habitat aslinya. Ikan lumba-luma ini yang jumlahnya ratusan dapat dilihat di pagi hari, kurang lebih satu kilometer lepas pantai. Ikan lumba-lumba yang menyelam, melompat di atas permukaan air dengan pemandangan untaian gunung di sebelah Selatannya, langit kemerah-merahan bertanda terbitnya matahari merupakan suatu pemandangan yang memberikan daya tarik yang sangat memikat. Kawasan Lovina ini juga ditunjang oleh banyak daya tarik wisata di sekitarnya yang mudah dicapai dari Lovina. Daya tarik pariwisata di sekitar Lovina antara lain : Ar Panas banjar, Wihara Buddha, Air Terjun Gigit, dan desa-desa di sekitarnya yang sangat ideal untuk mereka yang mencintai alam. LokasiSecara resmi, kawasan ini disebut wisata Kalibukbuk, namun lebih dikenal dengan kawasan wisata Lovina. Kawasan ini meliputi 2 Kecamatan, yaitu Desa Pemaron, Desa Tukadmungga, Desa Anturan dan Desa Kalibukbuk masuk Kecamatan buleleng sedangkan Desa Kaliasem dan Desa Temukus masuk Kecamatan Banjar. Kedua-duanya terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng. Desa yang terletak paling Timur yaitu Desa Pemaron 5 km Barat Singaraja dan Desa paling barat yaitu Desa Temukus 12 km Barat Singaraja. Pusat kawasan Lovina terletak 10 km dari Kota Singaraja. Fasilitas Kawasan wisata Lovina sementara ini menjadi pusat fasilitas kepariwisataan di Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng yaitu berupa akomodasi baik hotel berbintang, hotel melati, pondok wisata maupun homestay, rumah makan, toko cendramata, angkutan, money changer, pelayanan informasi pariwisata, wartel dan lain-lain.

Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Taman Ayun dalam Bahasa Bali berarti “Taman yang cantik”. Pura ini didirikan pada 1634 M atas perintah raja pertama Kerajaan Mengwi, I Gusti Agung Ngurah Made Agung yang bergelar Ida Cokorda Sakti Belambangan. Pura Taman Ayun telah diusulkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu situs warisan budaya dunia (world heritage). Pada tanggal 12 Maret 2008, dirjen UNESCO Kokhiro Matsuura berkunjung ke Pura Taman Ayun untuk menguji kelayakanya. Hasilnya, Pura ini dianilai mempunyai nilai sejarah, budaya, religi, dan memiliki cita rasa seni yang tinggi. Walapun telah menjadi bagian dari warisan budaya dunia, namun Pura ini masih tetap digunakan untuk kegiatan persembahyangan hingga kini Pura Taman Ayun berdiri di atas lahan seluas 4 hektar dan dikelilingi oleh kolam atau parit. Dari kejauhan parit tersebut tampak seperti gelang air, dan memberi kesan bahwa pura berada di atas permukaan air. Komplek Pura Taman Ayun terdiri dari tiga bagian. Ruang pertama adalah ruang terbuka yang digunakan untuk berbagai kegiatan religius dan panggung kesenian. Pada bagian pertama ini pengunjung dapat menikmati keindahan meru, yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat khas bangunan pura di Bali. Bagian kedua merupakan bagian utama yang disebut Bale Pelik. Bangunan Bale Pelik ini dihiasi seni ukir, relief, serta patung-patung Dewata Nawa Sanga. Sedangkan Bagian lainnya merupakan bangunan yang disakralkan. Pengunjung juga dapat melihat-lihat peninggalan Kerajaan Mengwi yang berada sekitar 300 meter dari pura ini. Di seberang Pura Taman Ayun juga terdapat Museum Manusa Yadnya yang memamerkan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia mulai dari ketika berada di dalam kandungan sampai meninggal